PASANGAN Calon Walikota nomor urut 1, Dr Hidayat MSi-Andi Nur B Lamakarate menghadiri kampanye bersama ratusan anak muda gaulnya Kota Palu di Cafe Pijakan Lalove, Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Sabtu 16 November 2024 kemarin.
Kampanye dan diskusi terbuka soal permasalahan kota tersebut merupakan yang kedua kalinya digelar oleh sekelompok anak muda yang resah dengan berbagai persoalan di kota ini, dan mendapat respon baik dari sejumlah tokoh masyarakat khususnya kalangan anak muda dari berbagai kelompok, organisasi dan komunitas.
Kegiatan yang difokuskan pada tatap muka dan berdiskusi ini dilaksanakan dengan tujuan mengenal, memahami dan membedah visi misi dari pandangan anak muda terhadap pasangan yang bertagline Handal itu (Dr Hidayat MSi-Andi Nur B Lamakarate).
Kaum muda, millenial dan Gen Z sebutan trendnya, menjadi sasaran utama dalam kegiatan ini. Mereka sangat antusias memberikan pertanyaan, tanggapan bahkan kritik kepada pasangan Handal.
Dalam kegiatan kedua ini, sekitar 500 anak muda berkumpul, saling kenal, berinteraksi dan akhirnya bertekad untuk memenangkan pasangan Handal.
Kalangan anak muda yang hadir dari berbagai latar belakang yang berbeda mulai dari komunitas kesenian, komunitas lingkungan, organisasi pemuda, karang taruna, lembaga-lembaga kampus serta kelompok penggiat sosial media.
Zulkarnain, seorang inisiator kegiatan itu mengatakan tujuan dari kegiatan digelar untuk memberikan ruang kepada millenial Palu memberikan kontribusi pemikirannya kepada calon wali kota dan wakilnya agar kedepan nantinya dapat diwujudkan jika pasangan tersebut terpilih.
“Kegiatan ini kami laksanakan dengan berkoordinasi serta kolaborasi dengan kesemua relawan pemuda termasuk sejumalah tim millenial Handal. Pada dasarnya kegiatan ini kami lakukan untuk menjadi ruang bertemu atau berdiskusi langsung dengan pasangan Handal. Saya sebagai pemuda dan kebetulan aktif diorganisasi pada zaman pak Hidayat menjabat wali kota Palu, sangat merasakan bagaimana dia memberikan dedikasi dan dukungannya terhadap kegiatan-kegiatan kami, seperti memberikan bangunan baruga Watulemo sebagai sekretariat bersama dan juga dibeikan mobil open operasional plus dengan kupon bensinnya serta fasilitas lainnya. Masih banyak sebenarnya tapi tadi sudah ditanyakan juga sama teman teman pemuda dan sudah terjawab oleh pak Hidayat dan kak anca,” katanya membeberkan pada Selasa, 19 November 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar adanya keresahan anak muda yang hari ini dan 4 tahun terkahir tidak lagi merasakan dukungan pemerintah kota, ruang-ruang berkretivitas yang tidak lagi ada untuk tempat berkumpul dan berkolaborasi antar kelompok anak muda dalam menyikapi persoalan-persolan yang di kota ini.
Sementara, Hidayat yang menanggapi banyaknya pertanyaan dalan sesi tanya jawab itu menerangkan, pada masa ia menjabat Wali kota Palu, semua kelompok anak muda memiliki akses ke pemerintah untuk berkolaborasi dan bekerjasama, bahkan didukung dengan fasilitas-fasilitas seperti sekretariatan, WIFI, komputer dan lain sebagainya.
“Saat saya menjabat, saya sudah membuka sejumlah ruang-ruang untuk interkasi anak muda, ada hutan kota Kaombona, ada taman GOR dan lainnya. Namun, saat ini sengaja dimatikan fasilitasnya, tidak tahu apa tujuan dari itu,” kata Hidayat keheranan.
Aktivitas semacam inilah yang tidak dirasakan oleh kebanyakan anak muda di kempimpinan pemerintah saat ini. keterlibatan anak muda dianggap menjadi sesuatu yang tidak penting. Seperti yang disampaikan langsung oleh salah seorang peserta diskusi tersebut.
“Ketika saya melakukan audiensi dengan wali kota membahas persoalan HIV/AIDS dan kekerasan sesual yang terjadi di Kota Palu saat ini, jawabannya, persoalan tersebut bukan urusan anak muda,” katanya yang diikuti teriakan ‘Makanya Bergaul’ oleh peserta diskusi.
Sementara, masalah lain yang disampaikan oleh peserta adalah persoalan penggangguran dan persyaratan kerja yang sangat susah.
“kami sebagai tuan rumah kenapa harus dipersulit untuk mencari dan mendaftar kerja ditanah kelahiran kami sendiri?” kata tegas seorang pemuda Poboya.
Sebagai calon wakil wali kota Andi Nur B Lamakarate atau yang kerap dipanggil Anca menanggapi pertanyaan tersebut.
“ketika kami kelak diamanatkan menjadi Wali kota Palu urusan pengangguran dan persyaratan kerja akan kami fokuskan, persoalan ijazah sebagai syarat masuk kerja tidak menjadi hal penting lagi khusunya untuk masyarakat Poboya yang dekat dengan aktivitas pertambangan,” sebutnya.
Saat ini, pembanganun kota terlihat sangat amburadul, tidak lagi berperspektif kearifan lokal, tidak lagi mengangkat nilai-nilai budaya mayoritas masyarakat Kota Palu, bahkan sangat bertentangan dengan isu-isu internasional yaitu perubahan iklim.
Kegiatan kampanye ini memang di konsep sedemikian rupa sehingga semua peserta yang mewakili kaum muda dapat bertanya langsung dengan paslon Handal.
Kegelisahan anak muda terhadap masa depan mereka, dapat ditanggapi dengan baik dan sangat memuaskan untuk semua peserta. Sehingga relawan muda dan pendukung dari pasangan Handal berikrar siap memenangkan mereka di pemilihan serentak kepala daerah 27 November 2024 dengan mencoblos nomor urut 1 untuk Kota Palu mendatang.
Diketahui, pasangan Handal dalam semua kampanye dan diskusi terbuak dengan gamblang akan memperjuangkan dan menggratiskan retribusi sampah rumah tangga, retribusi sampah tempat usaha dirasionalkan, pajak 10 persen yang memberatkan pelaku UMKM dan warung kaki lima digratiskan, pemutihan tunggakan PBB-P2 dan pengadaan lokasi pemakaman umum bagi masyarakat. olagondronk
