SEORANG anggota Basarnas di Papua meninggal ketika berupaya mengevakuasi warga yang mencoba bunuh diri dari sebuah tower di Jayapura.
Hal itu pun dikonfirmasi Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Kusworo saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Kamis 14 Maret 2024. Dia mengatakan anggota tersebut terjatuh dari sebuah tower di Jayapura kala ingin menolong seseorang yang hendak bunuh diri. Kusworo mengatakan anggota itu tewas lantaran didorong oleh korban dari ketinggian 15 meter.
“Jadi (Rabu) kemarin sore, Bu, tim kita yang ada di Jayapura itu melaksanakan operasi penyelamatan orang yang mau bunuh diri di tower-nya Telkomsel ya, dengan ketinggian antara 40-30 meter,” kata Kusworo dalam rapat.
Kusworo mengatakan ada satu tim yang naik tower itu untuk membujuk seseorang agar tak jadi bunuh diri. Ketika sudah turun di ketinggian 15 meter, tiba-tiba seseorang yang ditolong justru mendorong anggota Basarnas.
“Satu tim naik, dirayu, dibujuk, dan sebagainya. Sampai turun sekitar 15 meter, tapi di luar dugaan si korban ini dorong daripada tim kami sehingga jatuh bersama dan pada akhirnya dinyatakan meninggal 1 orang itu juga tim kami,” katanya.
Sebelumnya, anggota Basarnas Jayapura bernama Tri Sudarno tewas terjatuh dari tower saat mengevakuasi warga yang hendak bunuh diri. Korban tewas akibat cedera serius yang dideritanya.
“Tri Sudarno meninggal dunia setelah terjatuh dari salah satu tower,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Kamis 14 Maret 2024.
Dalam momen rapat dengan DPR itu, Kusworo juga menceritakan peristiwa perahu tim Basarnas terbalik saat mencari seseorang yang terseret ombak. Dia mengatakan, dari lima orang, satu anggota belum ditemukan hingga sekarang.
“Beberapa waktu yang lalu, anggota kita mungkin sampai detik ini kita masih pencarian, Bu, di mana yang bersangkutan ini melakukan suatu misi, suatu kondisi keadaan membahayakan manusia yang pencarian manusia yang terseret ombak,” kata dia.
“Tapi kenyataannya dengan situasi dinamika cuaca yang ada satu tim ini kapalnya pecah, terbalik. Dari 5 anggota saat itu, ya sampai detik ini ada satu orang yang belum ditemukan,” imbuh Kusworo.
Setelah ditindaklanjuti, ternyata perahu yang digunakan oleh anggota sudah usang. Pihaknya juga mengevaluasi terkait hal itu.
“Ya ini memang setelah kita evaluasi dari peralatan ini memang sudah usang Pak dan standarisasinya memang tidak memenuhi syarat. Kita evaluasi bahwa ada hal-hal yang perlu kita tindak lanjuti di pusat,” kata dia. CNNindonesiacom