Butuh 16 Tahun, Pakar Temukan Spesies Baru Ular di Sulawesi

PARA peneliti menemukan spesies baru ular yang diberi nama Hypsiscopus indonesiensis. Temuan ini menggenapkan jumlah spesies ular di Sulawesi menjadi 60.

Hal itu terungkap dalam studi berjudul A New Species of Water Snake Genus Hypsiscopus (Serpentes: Homalopsidae) from Sulawesi, , karya Amir Hamidy, Quraisy Zakky, Nurul Fitriyana, dan Wempi Endarwin di Jurnal Treubia 2023.

Amir, yang merupakan peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan identifikasi spesies baru ini butuh waktu yang panjang. 

“Ada cerita menarik dari temuan H. indonesiensis ini. Spesimen ular ini berasal dari enam spesimen yang dikoleksi pada tahun 2003 dan satu spesimen pada tahun 2019,” ujar dia.

“Jika dilihat rentang waktunya cukup jauh sekitar 16 tahun. Mengapa proses identifikasinya tertunda? Karena jumlah spesimen masih terbatas,” lanjut Amir.

Setelah 2019, tim LIPI (saat belum dilebur ke BRIN) membawa spesimen segar dari Danau Towuti yang disebut sangat membantu proses identifikasi karakter diagnostik menjadi lebih valid.

Berdasarkan studi molekuler tim peneliti BRIN, Institut Bogor, Universitas Tanjungpura, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ular berwarna abu-abu kecoklatan tersebut memiliki ekor yang pipih secara lateral.

Selain itu, jumlah baris sisik yang lebih banyak di bagian tengah tubuh, jumlah sisik ventral yang lebih banyak, jumlah sisik ekor yang lebih sedikit, dan pola warna yang khas (blirik) dibandingkan jenis Hypsiscopus lain.

Akhirnya temuan tersebut dipublikasikan pada jurnal Treubia Volume 50 Nomor 1 tahun 2023.

“Jika dilihat dari karakter fisiknya, ular ini populernya disebut ular air ekor pipih. Kelompok genus ini hidup di perairan tawar dan memangsa ikan kecil, katak dan kepiting,” tutur Amir.

Temuan baru ini membuat jumlah spesies ular di Sulawesi mencapai 60. Pada 1985, Den Bosch mencatat terdapat 55 jenis ular di Sulawesi. Di 2005, De Lang & Vogel merevisi jumlahnya menjadi 52 spesies.

Spesies

Menurut Amir, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Sekretariat Kewenangan Ilmiah Keanekaragaman Hayati (SKIKH) BRIN itu, ular ini merupakan endemik atau cuma ada di lingkungan Danau Towuti.

“Dilihat dari panjang tubuhnya, ular air tawar ini pun relatif kecil, yakni kurang dari 1 meter (>700mm) dan hanya tersebar di Danau Towuti.”

“Alhasil ular ini memiliki tingkat endemisitas yang lebih tinggi dibandingkan H. matannensis. Oleh karena itu studi lebih lanjut mengenai populasi dan sebarannya diperlukan untuk mengevaluasi status konservasinya,” imbuhnya.

Amir menjelaskan tiga dari empat anggota genus Hypsiscopus ini terdapat di Sulawesi. Dua jenis di antaranya adalah endemik Sulawesi, yaitu H. indonesiensis (endemik Danau Towuti) dan H. matanensis di Danau Matano dan beberapa wilayah Sulawesi lainnya.

“Saat ini jumlah ular endemik di Sulawesi hampir mencapai 60 persen. Jika dibandingkan Kepulauan Sundaland jumlah tersebut jauh lebih rendah, namun endemisitasnya lebih tinggi,” kata Amir.

Sumatera, lanjutnya, memiliki 127 spesies ular, dengan 16 persen di antaranya adalah endemik; Kalimantan memiliki 133 spesies (23 persen endemik); Jawa dan (110 spesies, 6,4 persen endemik).

Kenapa Sulawesi banyak ular endemik?

Amir menuturkan tingkat endemisitas yang tinggi dan kekayaan spesies yang relatif rendah di Sulawesi kemungkinan besar terkait dengan periode isolasi yang lama dari Kepulauan Sunda Besar lainnya.

Oleh karena itu, para taksonom Enhydris (sebelumnya genus Hypsiscopus) menyarankan perlunya lebih lanjut untuk mengevaluasi status taksonomi Hypsiscopus Sulawesi karena keterbatasan spesimen berpotensi menyesatkan dalam studi morfologi.

Sulawesi merupakan pulau di Kepulauan Indo-Australia yang terkenal dengan sejarah geologi yang unik dan hotspot keanekaragaman hayati dan satwa endemik.

Pulau ini memiliki beberapa danau purba di masa Pliosen (Pliocene, periode geologi 5,3 juta hingga 2,3 juta tahun lalu), yakni Danau Matano, Danau Towuti, dan Danau Mahalona. CNNindonesia

Baca Juga:  12 TPS di Jambi dan 6 di Sinjai Gelar Pemungutan Suara Ulang Sabtu Ini

Pos terkait