RIBUAN pendukung Calon Presiden dan Wakil Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berkumpul di Gelanggang Olahraga Remaja, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Rata-rata pendukung yang datang adalah emak-emak atau kaum perempuan.
Anies Baswedan yang datang tanpa Muhaimin disambut dengan yel-yel ‘perubahan’. Sejumlah tulisan di atas kertas dibentangkan dan spanduk berukuran raksasa terpasang di beberapa bagian gedung.
Emak-emak menyuarakan mahalnya beras di Pekanbaru yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan. Harga beras premium saja sudah tembus di atas Rp152 per 10 kilogram bahkan menyentuh Rp200 ribu dan diikuti beras standar lainnya.
Sementara, yang disediakan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) yaitu beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) juga ikut mahal yang tembus di atas Rp100 ribu per 10 kilogram.
Selain beras, harga minyak juga menjadi keluhan emak-emak padahal Riau merupakan salah satu daerah produksi minyak sawit terbesar di Indonesia. Belum lagi soal kelangkaan bahan bakar minyak seperti solar dan kawan-kawannya.
“Riau di atas minyak di bawah minyak,” demikian tulisan salah satu poster.
Menanggapi ini, Anies Baswedan menyebut mahalnya beras tapi kalau uangnya sampai ke petani tidak akan dipermasalahkan ibu rumah tangga. Persoalannya, harga mahal tapi uangnya tidak sampai ke petani.
“Uang yang di jalannya mahal, ada tengkulak, ada mafia, perlu dibasmi,” tegas Anies, Selasa petang, 13 Desember 2023. Liputan6com