PT Donggi Senoro Liquified Natural Gas (LNG) mengklaim emisi buangan yang dihasilkan dari cerobong suar perusahaan mereka lebih rendah dari emisi buangan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara yang menghasilkan tenaga listrik.
“Hasil NSO2 DSLG itu 40 sampai 50 persen lebih rendah dari hasil buangan emisi minyak bumi, turbin dalam menghasilkan tenaga listrik,” terang Corporate Communication Manager DSLG, Andika Paramandana dalam sharing sesion Festival Media ke-2 bertajuk “Aksi Media untuk Perubahan Iklim dan Energi Baru Terbarukan di Taman GOR Palu, Minggu 10 Desember 2023.
Andika menjelaskan, pihaknya banyak melakukan pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah dan upaya-upaya pencegahan emisi.
“Kami juga melakukan konservasi sumber daya alam (SDA),” tegasnya.
Andika mamparkan, perusahaan kilang selalu menjadi perhatian api suar keluar dari cerobong bila proses produksi.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan satu teknologi untuk menggunakan kembal energi api keluar tersebut sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Sehingga emisi keluar makin sedikit dan ini mendapatkan award dari pemerintah.
“Kami melakukan penghematan konsumsi biogas sekitar 11.120 juta kaki kubik dan tercatat di Kementerian ESDM,” katanya.
Andika bilang, pihaknya tetap berupaya mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan. Itu bisa dilihat dari lahan terbuka hijau DSLG masih sangat luas dibanding luasan jumlah kilang.
“Ini komitmen kita, hanya memakai sedikit dari area kita, sisanya mempertahankan area hijau ada sekeliling kita,” imbuhnya.
Environment Officer DSLG Ridwan Alfarisi menambahkan, pemanfaatan dari gas suar dikeluarkan PT DSLG di September 2023 mendapatkan penghargaan Subroto.
“Gas alam itu parameter pencemaran udaranya paling rendah, dibanding energi fosil lainnya. Bersihnya bahan bakar gas, menjadi kunci untuk transisi energi,” tandasnya. DatSaja