DITENGAH perang Hamas-Israel, sebuah rumah sakit (RS) di Gaza terkena serangan pada Selasa 17 Oktober 2023. Otoritas Gaza mengatakan, serangan tersebut berasal dari Israel. Namun, selang beberapa saat, Israel mengatakan, sebuah roket Palestina telah menyebabkan ledakan tersebut.
Jumlah korban tewas dalam serangan di RS Gaza tersebut adalah yang tertinggi dari semua insiden di Gaza yang pernah dilaporkan setelah perang Hamas-Israel pecah pada 7 Oktober lalu.
Sebagaimana dikutip Reuters, Menteri Kesehatan di pemerintahan Gaza yang dikelola Hamas, Mai Alkaila, menuduh Israel melakukan “pembantaian” di RS Al-Ahli al-Arabi. Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan terjadi selama kampanye pengeboman Israel selama 11 hari di Gaza.
Sebelumnya, seorang kepala pertahanan sipil Gaza mengatakan, 300 orang tewas dan seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan 500 orang tewas. Hamas mengatakan bahwa ledakan tersebut sebagian besar menewaskan para pengungsi.
Seorang juru bicara Militer Israel mengatakan, analisis oleh sistem operasionalnya menunjukkan “rentetan roket musuh” yang ditujukan ke Israel melewati rumah sakit pada saat serangan terjadi dan menyalahkan kelompok Jihad Islam Palestina.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa bukan Militer Israel yang telah menyerang rumah sakit Gaza. Jihad Islam Palestina sendiri telah membantah bahwa roket-roketnya terlibat dalam ledakan di rumah sakit tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki aktivitas di dalam atau di sekitar Kota Gaza saat itu.
Jihad Islam sebelumnya dilaporkan telah ikut ambil bagian dalam serangan yang dipimpin Hamas ke Israel pada 7 Oktober dan, seperti Hamas, telah menembakkan sejumlah roket ke Israel.
Para pengungsi di Jalur Gaza yang melarikan diri dari pengeboman Israel telah berbondong-bondong pergi ke rumah sakit, mencari perlindungan di sekitar mereka dengan harapan mereka akan lebih aman.
Pada pekan lalu Israel memerintahkan semua orang yang tinggal di bagian utara Jalur Gaza, yang panjangnya hanya 45 km dan dihuni oleh 2,3 juta orang, untuk meninggalkan rumah mereka dan pergi ke selatan. Namun, serangan udara telah menghantam target-target di seluruh daerah kantong tersebut dan meskipun ada ekspektasi akan adanya serangan darat dari Israel, beberapa orang yang mengungsi mulai kembali ke utara. Kompascom