ANCAMAN nyata perang multifront kini benar-benar dihadapi Israel menghadapi sejumlah milisi perlawanan dari berbagai negara lintas teritorial.
Selain dari Hamas dan milisi lain di Gaza, Israel diketahui mendapat serangan-serangan intensif dari Hizbullah di Lebanon di perbatasan utara yang menyerang sejumlah kota seperti Kirya Shmona dan bahkan lebih jauh, Tel Aviv.
Di perbatasan Selatan, wilayah Israel macam kota pelabuhan Eilat dan bahkan Ashkelon mendapat gangguan serangan rudal dan drone dari milisi Ansarallah (Houthi) Yaman, meski beberapa laporan menyebut serangan Sanaa ke Israel itu digagalkan oleh negara tetangga lain yang merasa terancam oleh rudal dan drone tersebut macam Yordania dan Arab Saudi.
Terbaru, Kota Haifa Israel menjadi sasaran peluncuran rudal jelajah jarak jauh dari Perlawanan Islam di Irak.
Pada Senin 7 Januari 2024, kelompok milisi tersebut mengumumkan kalau dalam beberapa hari terakhir, mereka telah menargetkan sasaran penting di Haifa yang diduduki Israel.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Perlawanan Irak, operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal jelajah jarak jauh yang sudah di-upgrade, Rudal al-Arqab.
Lebih lanjut, Perlawanan Irak dalam pernyataannya menegaskan, penargetan tersebut dilakukan menghentikan agresi militer Israel di Gaza yang mereka anggap sebagai aksi genosida.
“Penargetan untuk mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua.”
Perlawanan juga menekankan kalau mereka “akan terus menyasar benteng-benteng musuh,” dan menjanjikan bahwa masih banyak lagi yang akan terjadi.
Operasi anti-AS Semakin Intensif
Sebelumnya pada Minggu, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan kalau pangkalan pasukan pendudukan Amerika Serikat (AS) di Qasrok, yang terletak di pedesaan Hasakah, timur laut Suriah, menjadi sasaran untuk kedua kalinya.
Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan drone.
Perlawanan juga mengumumkan, dalam pernyataan terpisah, bahwa para pejuangnya menargetkan basis pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, juga dengan menggunakan drone.
“Terlebih lagi, mujahidin menargetkan pangkalan pendudukan AS “Ain al-Assad” di Irak barat dengan menggunakan drone,” tulis laporan Al-Mayadeen.
Direktur kantor Al Mayadeen di Baghdad mengatakan Perlawanan Islam di Irak mengintensifkan operasinya setelah berulang kali pelanggaran kedaulatan Irak oleh AS dan serangan militer yang menargetkan warga Irak di wilayah Irak. Tribunnewscom