Johnny G Plate Dituntut 15 Tahun Penjara

JAKSA KPK menuntut , Johnny G Plate dihukum 15 tahun penjara terkait kasus BTS 4G BAKTI Kominfo yang ditaksir membuat negara mengalami kerugian senilai Rp 8 triliun.

“Menuntut, agar supaya majelis Negeri Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara, memutuskan, menyatakan, terdakwa Johnny G Plate terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama,” kata jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2023.

“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Johnny G Plate berupa 15 tahun penjara,” sambung jaksa.

Selain itu, jaksa juga menuntut Johnny membayar denda Rp 1 miliar subsider 12 bulan dan pengganti Rp 17,8 miliar.

Baca Juga:  Guru Tua Akhirnya Diakui Sebagai WNI

Dengan tuntutan ini, jaksa meyakini Johnny telah melanggar Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Dakwaan Johnny G Plate.

Jaksa mengungkapkan dalam dakwaannya bahwa kasus korupsi BTS 4G Kominfo ini berawal pada tahun 2020.

Jaksa mengatakan pada saat itu, Johnny bertemu dengan Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Achmad Latif dan Direktur Utama PT Mora Telematika , Galumbang Menak Simanjuntak di salah satu hotel dan lapangan golf dalam rangka membahas proyek BTS 4G.

Pada saat itu, Johnny menyetujui penggunaan kontrak payung proyek BTS 4G paket 1-5 dengan tujuan menggabungkan pekerjaan pembangunan dan operasional.

Jaksa mengungkapkan Johnny kemudian memerintah Anang untuk memberikan proyek power system dalam penyediaan infrastruktur BTS 4G Paket 1-5 kepada Direktur PT Basis Utama Prima, Muhammad Yusrizki Muliawan.

Baca Juga:  Jika Terpilih, Ahmad Ali Pastikan Perbaiki Jalan Rusak

Kemudian, jaksa mengungkapkan Johnny telah menerima laporan poryek BTS terlambat hingga minus 40 persen dalam sejumlah rapat di tahun 2021 dan proyek ini dikategorikan sebagai kontrak kritis.

Hanya saja, jaksa mengatakan Johnny tetap setuju usulan Anang untuk membayar pekerjaan proyek BTS 4G ini sebanyak 100 persen dengan jaminan garansi.

Selain itu, sambung jaksa, diberikan pula perpanjangan pekerjaan sampai 31 Maret 2022 tanpa adanya perhitungan kemampuan penyelesaian proyek.

Selanjutnya, pada 18 Maret 2022, Johnny disebut oleh jaksa mendapat laporan bahwa proyek BTS 4G juga belum selesai.

Lantas, kata jaksa, Johnny meminta Anang selaku kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen tidak memutuskan kontrak.

Dengan perbuatan ini, jaksa menyebut seluruh terdakwa telah mengakibatkan negara mengalami kerugian hingga Rp 8 triliun dari proyek ini.

Baca Juga:  5 Polda Dijadikan Contoh Tempat Program Rehabilitasi Narkoba

“Bahwa perbuatan terdakwa Johnny G Plate, bersama dengan Anang Achmad Latif, Yohan Suryanto, Irwan Hermawan, Galumbang Menak Simanjuntak, Mukti Ali, Windi Purnama, dan Muhammad Yusrizki Muliawan telah mengakibatkan kerugian negara atau perekonomian negara, sebesar Rp 8.032.084.133.795,51 (Rp 8 triliun),” kata jaksa.

Akibat perbuatannya ini, Johnny dan terdakwa lain disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Tribunnewscom

Pos terkait