Terhubung bersama kami

Polhukam

Kepala BNPT: Mungkin Masih Ada Jaringan Teroris di BUMN

Terbit

pada

Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel. Foto : Biro Pers KTT ASEAN 2023

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel mengungkap soal keberadaan di Badan Usaha Milik Negara (). Dia memberi sinyal masih ada jaringan teroris di perusahaan pelat merah itu.

“Yah bukan masih banyak (teroris di BUMN), mungkin masih ada jaringannya,” kata Rycko dalam acara konsolidasi kebangsaan di , dikutip Sabtu 9 September 2023.

Rycko mengatakan BNPT tengah melanjutkan peningkatan assessment di BUMN. Sebab, tugas-tugas pegawai BUMN dinilai memiliki risiko tinggi.

“Dapat menyebabkan terjadinya kesalahan, mengakibatkan korban yang besar, mengganggu perekonomian nasional,” ujarnya.

Rycko menyebut selama ini assessment atau penilaian yang dilakukan BNPT belum menyentuh pegawai BUMN yang di bawah. Melainkan baru terhadap eselon-eselon satu, calon-calon deputi, dan calon driver.

Baca Juga:  Lagi! Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali

Sehingga, BNPT akan mengevaluasi untuk melakukan assessment terhadap seluruh pegawai BUMN, baik yang di bawah maupun . Namun, pelaksanaan asesmen itu terkendala jumlah anggota BNPT yang terbatas.

“Hanya 15 orang untuk melakukan assessment terhadap 961 objek vital dengan sekian ribu petugas-petugas yang memiliki resiko tinggi tadi,” ungkapnya.

Rycko akan mengusulkan pengembangan organisasi BNPT kepada pemerintah. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Sebelumnya, seorang karyawan PT () berinisial DE, 28, ditangkap tindak pidana terorisme pada Senin siang, 14 Agustus 2023 di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, .

Total ada 16 senjata api disita, baik pabrikan maupun rakitan. Senjata itu modifikasi dari air gun menjadi senjata api penuh. Rata-rata senjata itu telah dilabeli ISIS oleh DE. Karyawan BUMN ini terafiliasi dengan kelompok ISIS.

Baca Juga:  Surat Penangkapan SYL di Tandatangani Firli, Novel Sebut Langgar UU KPK

DE bergabung dengan kelompok radikal sejak 2010. Berawal dari masuk menjadi jemaah Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di Bandung, Jawa Barat dengan pemimpin berinisial WM, telah ditangkap.

Setelah WM ditangkap, jemaah bubar dan DE berselancar bebas melanjutkan propaganda terorisme di . Kemudian, DE menyatakan baiat kepada Amir ISIS pada 2014. Lalu bergabung menjadi karyawan PT KAI pada 2016. DatSaja

Trending