Tujuh sekolah di Wilayah Parigi Moutong (Parmout) sudah dapat dioperasikan usai direkonstruksi oleh United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia bersama PT Maleo Galeri Utama dan PT Wahana Mitra Kontrindo.
Rekonstruksi ini masuk dalam proyek Programme For Earthquake and Tsunami Infrastructure Recontruction Assistance (PETRA). Selesainya pembangunan, ditandai dengan penyerahan kunci kepada pihak sekolah.
Ketujuh sekolah sasaran di Parmout yakni, SMPN 1 Parigi Utara, SMPN SATAP 2 Parigi Selatan, SDN Kasimbar, SDI Marantale, SDN Toboli, SDN Parigimpuu dan SDN Purwosari.
Proyek PETRA di Sulawesi Tengah menyasar 18 sekolah termasuk tujuh diantaranya berada di Wilayah Parmout. Rekonstruksi berupa ruang kelas, ruang guru, toilet, laboratorium dan fasilitas lainnya. Kategori masuk rekonstuksi yakni bangunan rusak berat, sesuai dengan laporan BPBD setempat.
Kepala Sekolah SDN 3 Kasimbar, Moh Sengkang S.Pd mengatakan, rekonstruksi UNDP sangat membantu proses pembelajaran di sekolah. Karena, ruang kelas dan bangunan sudah standar anti gempa, mendukung kenyamanan para murid untuk belajar.
“Alhamdulillah, pembangunannya sudah selesai dan diserahkan kepada kami. Tentu ini sangat mendukung pendidikan di SDN Kasimbar,” ungkapnya.
Proses penyerahan kunci kepada pihak sekolah sasaran disaksikan oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan kabupten Parigi Moutong. Penyerahan kunci kepada merupakan tindak lanjut pascapenandatangan berita acara serah terima operasional antara BNPB dan pemerintah daerah Kabupaten Parmout.
Dengan diserahkannya kunci ketujuh sekolah tersebut, pihak sekolah sudah bisa mengoperasionalkan fasilitas-fasilitas tersebut pada tahun ajaran baru nanti.
Kassubag Keuangan dan Aset Dinas Pendidikan Kabupaten Parmout mengungkapkan, bangunan sekolah hasil rekonstruksi UNDP akan dipergunakan sebaik-baiknya. Ia juga berterima kasih atas dedikasi dan upaya memajukan pendidikan, khususnya di wilayah Parmout.
Sebelumnya, tujuh sekolah yang proses rekonstruksinya dikerjakan oleh PT Maleo Galeri Utama dan PT Wahana Mitra Kontrindo melalui proyek PETRA-UNDP tersebut, telah melalui dua kali tahapan pemeriksaan.
PT MGU, Adam mengatakan pengerjaan rekonstruksi bersama PETRA-UNDP sudah dilakukan pemeriksaan oleh UNDP, Pemerintah daerah dan pihak sekolah pada April 2024 dan pihak pemerintah pusat termasuk BNPB, Bappenas dan Kementrian Keuangan juga melakukan pemeriksaan pembangunan pada 22 Juni lalu.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kalayakan penggunaan bangunanan. Juga terkait Standar Nasional Indonesia mengenai bangunan tahan gempa.
“Proses verifikasi bersama ini, merupakan bagian dari upaya memastikan kondisi ke tujuh sekolah berada dalam kondisi baik dan layak untuk operasional,”ungkap Adam.
Perlu diketahui, PETRA adalah sebuah proyek rekonstruksi UNDP didanai oleh Pemerintah Jerman melalui KfW untuk mendukung pemulihan pascabencana di Sulawesi Tengah dan NTB.
Proyek telah berjalan sejak tahun 2019 yang menyasar 54 fasilitas publik dan infrastruktur masyarakat. 22 sasaran di NTB dan 32 di Sulteng telah secara bertahap diselesaikan dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia melalui mekanisme BAST.
Diantaranya 22 fasilitas di NTB dan 11 fasilitas di Sulteng pada tahun 2022, dua fasilitas di Sulteng pada 2023 dan yang terakhir 19 fasilitas pada tahun ini yakni 18 sekolah dan satu puskesmas.
Dengan beroperasinya ke tujuh sekolah di Parigi Moutong ini, nantinya akan bermanfaat bagi lebih dari 1.013 siswa. Karebanewsid