PBB Kibarkan Bendera Setengah Tiang Untuk 100 Stafnya Yang Tewas di Gaza

PERSERIKATAN -Bangsa () mengibarkan bendera setengah tiang. Pengibaran bendera setengah tiang ini dimaksudkan untuk mengenang lebih dari 100 staf PBB yang dalam perang yang berkecamuk dijalur .

Seperti dilansir, pelaksanaan pengibaran bendera setengah tiang dilakukan di berbagai kompleks kantor PBB yang ada di negara-negara Asia, 13 November 2023 waktu setempat. Para staf PBB di kantor masing-masing juga menggelar momen mengheningkan cipta selama satu menit.

Pengibaran bendera setengah tiang oleh PBB itu diketahui dilakukan sehari setelah badan dunia itu melaporkan ‘sejumlah besar kematian dan cedera’ dalam serangan-serangan terhadap fasilitas PBB yang ada dijalur Gaza.

Baca Juga:  Bantuan Indonesia Melalui KRI Untuk Warga Gaza Tiba di Mesir

Bendera PBB yang berwarna biru dan putih yang ada di kantor PBB di Bangkok, Tokyo dan Beijing juga disebut diturunkan menjadi setengah tiang sekitar pukul 09.30 waktu setempat.

Badan PBB untuk mendukung para pengungsi Palestina, UNRWA, mengumumkan pada Jumat 10 November 2023 lalu bahwa lebih dari 100 stafnya tewas dijalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan .

Israel melakukan pengeboman besar-besaran terhadap sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Laporan otoritas Tel Aviv menyebut serangan Hamas itu menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar sipil. dan membuat lebih dari 240 orang lainnya di sandera.

Baca Juga:  Bukan Kali Ini, Ternyata Sudah Punya Niat Maju Pilgub Sejak Tahun 2015

Para sandera yang diduga kini ditahan di wilayah Jalur Gaza itu, terdiri atas warga sipil dan tentara Israel serta sejumlah warga negara asing.

Sementara laporan terbaru otoritas Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut lebih dari 11.078 orang, sekitar 40 persennya , tewas akibat rentetan serangan Israel selama lima pekan terakhir.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pekan lalu, melaporkan bahwa rata-rata satu anak tewas setiap 10 menit dalam perang yang berlangsung dijalur Gaza. WHO bahkan menggambarkan sistem layanan kesehatan dijalur Gaza saat ini sedang ‘bertekuk lutut’ menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.

“Rata-rata, satu anak tewas setiap 10 menit di Gaza,” sebut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan PBB. Detikcom

Baca Juga:  Unjuk Rasa Membela Palestina di Palu Nyaris Ricuh

Pos terkait