Perbanyak Destinasi Pelabuhan Penerima, Bulog Percepat Realisasi Impor

DI tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan impor, berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton guna memperkuat cadangan beras pemerintah. 

Untuk mempercepat realisasi impor tersebut, Bulog memperbanyak destinasi pelabuhan penerima agar beras impor bisa segera dibongkar dan disalurkan. 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam keterangannya pada Jum’at 10 November 2023 menyampaikan bahwa selama proses pembongkaran beras impor ini, Bulog berkoordinasi dan mendapatkan dukungan dari PT. Pelabuhan (), yang akan melayani tiga shift (24 jam), sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada beras dimaksud.

Baca Juga:  Pesawat Kargo Smart Air Yang Jatuh di Kaltara Belum Ditemukan

Di samping itu, Bulog juga melakukan berbagai upaya guna mempercepat realisasi pembongkaran beras impor ini, salah satunya dengan membuka destinasi tambahan pelabuhan penerima baru. 

“Untuk percepatan realisasi ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan namun dalam rangka percepatan kita tambah 11 pelabuhan lagi, totalnya ada 28 pelabuhan penerima” kata Budi Waseso. 

Selanjutnya Budi Waseso juga menjelaskan bahwa dari tambahan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton dari pemerintah ini hanya bisa direalisasikan sebanyak 1 juta ton saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses importasi tersebut mulai dari proses penyiapan komoditasnya maupun kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim. 

Baca Juga:  Bantu Sumur Bor Untuk Warga, Prabowo Ikut Main Air

“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja. Dengan tambahan kuota impor ini stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan”, kata Budi Waseso. 

Adapun yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,3 juta ton, kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya lebih dari cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan guna menjaga stabilitas di . Beritasatucom

Baca Juga:  Paloh Dukung Prabowo, Elite NasDem Bergembira 

Pos terkait