Pesawat Kargo Smart Air Yang Jatuh di Kaltara Belum Ditemukan

KEPALA Biro Penerangan (Karopenmas) Divisi Humas Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut Polri turut membantu pencarian pesawat kargo milik maskapai Smart Air yang hilang kontak di Kalimantan Utara (Kaltara).

“Menurut informasi dari Kapolres Nunukan bahwa anggota Polsek Krayan Selatan sudah diberangkatkan pada Jumat 8 Maret 2024 siang untuk melakukan pencarian ke lokasi yang diduga pesawat terbang Smart Air ,” kata Trunoyudo di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa pesawat kargo milik PT Smart Aviation, tipe PC 6 (Pilatus Porter) Registrasi -SNE, rute Tarakan-Binuang mengalami hilang komunikasi setelah takeoff dari Tarakan pukul 08.25 WITA. Pesawat ini seharusnya mendarat di Binuang sekitar pukul 09.25 WITA.

Baca Juga:  Baru Bebas, Ammar Zoni Ditangkap Lagi Karena Narkoba

Namun setelah dilaporkan lost contact selama 24 jam, dia menyebut pesawat yang bermuatan kargo perintis APBN ini belum diketahui posisinya.

Kabid Humas Kaltara Kombes Pol. Budi Rachmat, kata Trunoyudo, mengungkapkan petugas yang diberangkatkan ke lokasi diduga tempat jatuhnya pesawat belum menemukan informasi apapun.

“Sampai detik ini belum ada laporan sehubungan jaringan sinyal telepon seluler terbatas,” katanya.

Upaya pencarian sudah dilakukan oleh Tim Basarnas Tarakan sejak Jumat siang. Tim ini berkoordinasi dengan Airnav, , MAF, Polri, dan instansi terkait lainnya.

Tim pencarian melibatkan 66 personel gabungan terdiri atas 20 personel, Polres Malinau 20 personel, Brimob 10 personel, BPBD 10 personel, dan enam personel.

Pencarian dipimpin oleh Tim Basarnas melalui rute penerbangan pesawat Smart Air yang terjatuh menggunakan .

“Hasilnya sampai Jumat sore belum ditemukan sehubungan kondisi cuaca berkabut dan jarak pandang terbatas,” kata Trunoyudo melanjutkan laporan Kabid Humas Polda Kaltara.

Pesawat tersebut diawaki satu orang Pilot, Capt M Yusuf, serta satu orang Engineer on Board (EOB), Deni S. Tercatat pesawat Smart Air tersebut membawa muatan kargo dengan berat total 583 kilogram.

Investigasi masih berlangsung tim akan terus memberikan perkembangan terbaru mengenai situasi ini.

“Diperkirakan pukul 19.00 WIB dikarenakan kondisi cuaca yang sudah gelap dan tidak mungkin untuk melakukan pencarian lagi, dan kami menghentikan sementara,” kata Kepala Kantor Basarnas Kota Tarakan, Syahril kepada wartawan, Jumat 8 Maret 2024. CNNindonesiacom

Pos terkait