SEJUMLAH pejabat keamanan Iran disebut membantu dalam merencanakan serangan besar-besaran secara mendadak oleh kelompok Hamas terhadap Israel. Teheran disebut memberikan lampu hijau untuk rentetan serangan mematikan Hamas dalam pertemuan di Beirut, ibu kota Lebanon.
Seperti dilansir Alarabiya News, Senin 9 Oktober 2023, informasi itu diungkapkan oleh sejumlah anggota senior Hamas dan beberapa anggota senior Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, yang dikutip oleh media terkemuka Wall Street Journal (WSJ).
Menurut beberapa anggota senior Hamas dan Hizbullah yang dikutip WSJ, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan memainkan peran penting dalam perencanaan dan otorisasi serangan mendadak oleh Hamas terhadap Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023 waktu setempat.
Laporan WSJ juga menyebutkan bahwa sejumlah perwira dari Garda Revolusi Iran telah berkolaborasi dengan Hamas sejak Agustus lalu untuk merencanakan operasi rumit yang melibatkan serangan udara, darat dan laut.
Detail soal operasi Hamas itu dilaporkan telah disempurnakan dalam beberapa pertemuan di Beirut, dimana para perwira Garda Revolusi Iran terlibat dengan perwakilan dari empat kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Hizbullah — kelompok militan Syiah dan faksi politik yang berbasis di Lebanon.
Meskipun Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Minggu 8 Oktober 2023 bahwa tidak ada bukti nyata yang menunjukkan Iran telah mengarahkan atau berada di balik serangan Hamas terhadap Israel, dia mengakui adanya hubungan jangka panjang antara Iran dan militan tersebut.
Menanggapi pertanyaan WSJ soal pertemuan di Beirut, salah satu pejabat senior Hamas Mahmoud Mirdawi bersikeras mengatakan kelompoknya merencanakan serangan itu secara independen dan menyebutnya sebagai ‘keputusan Palestina dan Hamas’. Detikcom