KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan, TNI netral dalam menghadapi Pemilu 2024.
Pernyataan itu disampaikan Maruli menanggapi kasus penganiayaan yang dialami oleh tujuh orang relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah. Dalam kasus ini, enam orang oknum TNI ditetapkan sebagai tersangka.
Maruli memastikan, kejadian itu tak ada sangkut-pautnya dengan netralitas TNI pada pemilu 2024.
“Tidak ada sangkut-pautnya dengan yang lain (netralitas TNI). Ini murni karena anggota saya masih muda, jadi meresponnya begitu. Tapi dilihat dari perkembangannya sekarang, larinya ke mana-mana,” kata dia dalam keterangannya dikutip Minggu 7 Januari 2024.
Maruli mengatakan, tindakan cepat TNI AD dalam mengusut insiden Boyolali merupakan bukti konkret bahwa TNI AD memegang teguh netralitas. Untuk itu, ia meminta masyarakat dapat melihat peristiwa tersebut secara utuh, jangan langsung menarik kesimpulan berdasarkan video pendek yang beredar.
“Jangan menganalisa kejadian berdasarkan video pendek dan langsung menarik kesimpulan. Rombongannya sudah mutar delapan kali dan sudah berulang kali diingatkan (agar jangan menimbulkan kebisingan). Jadi ada aksi ada reaksi. Tapi bukan liar kesimpulannya. Jangan disangkutkan ke mana-mana, dan sebaiknya semua pihak saling evaluasi, bukan kami saja,” ujar dia. Liputan6com