PEMERINTAH Sulawesi Tengah, mencemaskan angka stunting di Buol yang terus bertambah seiring belum masifnya pencegahan kongkret di kabupaten itu.
Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia pada 2022, angka stunting di Buol mencapai 32,7 % naik 4,1 % dibandingkan data tengkes 2021.
Wakil Gubernur Sulteng, Ma’mun Amin mengatakan, salah satu penyebab tingginya angka stunting di Buol adalah karena kasus pernikahan anak yang tidak terkontrol.
“Hingga Agustus 2023, tercatat 405 anak perempuan di bawah usia 19 tahun telah mendapatkan dispensasi untuk menikah, dan 71 kasus terjadi di Buol,” terangnya dalam siaran pers yang diterima Karebanews.id di Palu, Senin 23 Oktober 2023.
Menurut Ma’mun, pernikahan anak di bawah umur bukanlah masalah yang hanya berdampak pada satu tahap dalam kehidupan, melainkan dapat berdampak pada generasi-generasi selanjutnya.
“Masalah pernikahan dini itu dapat berlanjut pada generasi selanjutnya, dampaknya stunting itu. Ini tentu menjadi tanggung jawab bersama untuk mencegahnya,” tegasnya.
Ma’mun menyebutkan, penting dilakukan upaya pencegahan tengkes di Buol dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kampanye untuk kembali bersekolah.
“Hal itu mungkin merupakan tantangan, tetapi pemerintah harus mendorong semua pihak untuk menjadikan tantangan tersebut sebagai semangat dalam memenuhi komitmen,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas Bupati Buol, Moh Muchlis berharap, dengan mengurangi pernikahan dini angka tengkes di Buol bisa ditekan.
Apa lagi, lanjutnya, pernikahan anak di bawah umur adalah tindakan yang dilarang di Indonesia, karena dapat mengakibatkan KDRT, perceraian, dan putus sekolah.
“Kami juga menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Buol sebagai tuan rumah acara deklarasi pencegahan pernikahan anak,” tandasnya.
Buol tercatat sebagai daerah dengan kasus pernikahan anak tertinggi per tanggal 23 Oktober 2023, dengan jumlah 71 kasus.
Melalui deklarasi pencegahan pernikahan anak yang digelar di Buol, pemerintah dapat menyampaikan pesan pencegahan pernikahan anak kepada masyarakat dan bisa mengantisipasi dampak buruknya seperti tengkes. DatSaja