Wapres Berharap 25 Kabupaten Tertinggal Bisa Terentaskan 2024

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma’ruf Amin (tengah) didampingi Menteri PDT Abdul Halim Iskandar (kiri) dan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura (kanan) menjawab pertanyaan jurnalis seusai meresmikan pencanangan Negeri Seribu Megalit yang diinisiasi pemerintah Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (3/10). Wapres berharap, melalui pencanangan Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit, kiranya menjadi sektor unggulan dan ikon wilayah, sekaligus motivasi bagi masyarakat pariwisata untuk pulih dan bangkit kembali. Foto : Taufan Bustan / Karebanews.id

WAKIL (Wapres) Republik Indonesia, Ma’ruf Amin membuka Rapat Koordinasi (Rakornas) Afirmasi Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di , Sulawesi Tengah, Selasa 3 Oktober 2023. Rakornas diikuti 15 gubernur dan 62 bupati se Indonesia. 

Ma’ruf mengatakan, percepatan pembangunan daerah tertinggal merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap kabupaten-kabupaten yang masih tertinggal, baik dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), perekonomian, sarana dan prasarana dasar, maupun aksesibilitas serta karakteristik kewilayahan.

Menurutnya, pada 2020, telah ditetapkan 62 kabupaten sebagai daerah tertinggal, yang menjadi acuan bagi pemerintah agar fokus dan memberikan perhatian lebih pada daerah-daerah ini selama periode 2020–2024

“Saya melihat jumlah kementerian/lembaga yang terlibat dalam mempercepat pengentasan daerah tertinggal terus meningkat. Beragam program dan kegiatan diformulasikan guna mendukung 62 kabupaten entas sebagai daerah tertinggal,” terang Ma’ruf saat memberikan sambutan di hadapan seluruh peserta Rakornas di SwissBell Hotel Palu. 

Baca Juga:  Gerhana Matahari Total di 2024, Indonesia Kapan?

Wapres menjelaskan, upaya yang telah dilakukan saat ini sudah sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi maju dan sejahtera, disertai dengan generasi produktif, berkualitas, dan mampu bersaing dengan bangsa maju lainnya.

Oleh karena itu, untuk menuju visi tersebut, isu pemerataan pembangungan kewilayahan, penanggulangan kemiskinan, dan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta percepatan pembangunan di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) menjadi fokus pemerintah saat ini. 

Pemerintah benar-benar memberikan upaya terbaik untuk menangani kesenjangan antarwilayah, baik aspek fisik maupun aspek peningkatan kapasitas SDM.

“Saya mengapresiasi upaya serius terkait pengentasan ketertinggalan dan kemiskinan yang dilakukan Provinsi Sulawesi Tengah. Khususnya pada tiga kabupaten, yaitu , Kabupaten , dan Kabupaten , sehingga dapat terentaskan dari ketertinggalan,” ungkapnya. 

Baca Juga:  Sempat Terbakar, KM Labobar Dipastikan Bisa Melanjutkan Pelayaran

Ma’ruf mengajak, keseriusan seperti yang diterapkan di Sulteng  dapat diikuti oleh para pemimpin daerah di provinsi lain yang masih memiliki daerah tertinggal. 

Dengan memprioritaskan pengentasan sedikitnya 25 kabupaten tertinggal sesuai target RPJMN 2020–2024. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dan mengupayakan semaksimal mungkin. 

Selain itu, bupati 62 Daerah Tertinggal agar aktif mendukung kebijakan terkait, lewat beragam intervensi yang tepat sasaran dan sinkron dengan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.

“Terus perkuat kebijakan afirmasi pemerintah Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor yang telah dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang PMK, Kementerian PPN/, Kemendagri, Kementerian , dan Kementerian PDTT,” paparnya. 

Dengan begitu, Ma’ruf berharap, Rakornas PPDT di Palu dapat menyepakati rumusan kebijakan bagi daerah tertinggal, termasuk bagi wilayah kepulauan terluar dan perbatasan antarnegara, sebagai bukti negara hadir.

Baca Juga:  Ahmad Ali : Saya Mau Industri Perikanan Hadir di Banggai Laut

“Pastikan agar rumusan kebijakan afirmasi dimaksud benar-benar dapat mengangkat harkat dan martabat kita di wilayah 3T, setidaknya 25 kabupaten tertinggal bisa terentaskan pada 2024,” pungkasnya. DatSaja

Pos terkait