KENTUT merupakan hal umum yang terjadi pada setiap orang. Namun seringkali orang rela menahan kentut, karena itu dapat menjadi sesuatu yang memalukan jika Anda sedang berada di dalam ruangan bersama dengan orang lain.
Lantas, apakah ada konsekuensi atau efek pada kesehatan jika menahan kentut?.
Direktur Neurogastroenterologi dan Motilitas di Rumah Sakit Lenox Hill, Elena Ivanina DO MPH menjelaskan, ada efek yang terjadi jika menahan kentut.
“Saat Anda menahan kentut, Anda mengencangkan otot sfingter ani, yaitu otot yang sama yang membantu Anda mengontrol kapan waktunya buang air besar,” ungkap Ivanina, seperti dikutip dari Live Strong, Sabtu 30 September 2023.
Karena gas tidak bisa kemana-mana, gas tersebut tetap terperangkap di saluran pencernaan Anda, setidaknya untuk sementara.
“Jika Anda tidak melepaskan gasnya, gas tersebut akan tetap berada di usus,” katanya lagi.
Akan tetapi, usus Anda adalah sebuah tabung panjang, yang berarti satu bagian mempengaruhi bagian lainnya. Jadi gas yang tidak keluar dari rektum dapat menyebabkan gejala yang tidak diinginkan di bagian lain saluran pencernaan.
“Jadi ini yang terjadi saat menahan kentut,” sebutnya.
Berikut efek yang terjadi jika kita menahan kentut :
Dapat Menyebabkan kembung, jika Anda pernah menahan diri untuk buang angin, Anda mungkin memperhatikan bahwa perut Anda terlihat besar.
Efek menahan kentut ini dapat menyebabkan perut kembung. Kembung terjadi saat usus mengembang karena gas dan memakan lebih banyak ruang di rongga perut, akhirnya, hal ini menyebabkan perut terlihat besar.
Menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, efek menahan kentut bisa membuat rasa tidak nyaman. Usus berbentuk tabung dan hanya bisa menampung sebanyak itu.
Semakin mengembang karena gas maka semakin terasa buncit dan tidak nyaman. Dengan banyaknya tekanan yang menumpuk di tubuh, tidak mengherankan mengapa menahan kentut dapat menyebabkan sakit perut. Bisa sampai ke paru-paru percaya atau tidak, efek kentut yang tertahan pada akhirnya bisa sampai ke paru-paru.
“Memang benar bahwa sebagian gas diserap melalui dinding usus ke dalam aliran darah dan akhirnya sampai ke paru-paru dan dikeluarkan,” kata Ivanina.
Namun menurutnya, bukan berarti kemudian gas yang akan dikeluarkan melalui mulut berbau tidak enak.
Menahan untuk mengeluarkan gas dapat menyebabkan masalah penyumbatan usus menjadi lebih buruk. Obstruksi terjadi ketika ada penyumbatan di saluran pencernaan yang menghalangi makanan atau kotoran melewati usus.
Hernia, kanker, dan obat-obatan tertentu biasanya merupakan penyebab penyumbatat usus. Jika mengalami penyumbatan penuh, tidak ada yang bisa bergerak.
Tetapi jika penyumbatannya sebagian, gas masih bisa mengalir melalui usus. Sangat penting untuk membiarkan gas ini keluar. Jadi buang angin selalu lebih sehat dari pada menahannya.
Semakin cepat melepaskannya semakin baik. Ivanina menyarankan, tidak perlu malu untuk mencari kamar mandi atau menyalakan keran air untuk menutupi suaranya. Live Strong/Kompas.com