PRESIDEN RI Joko Widodo menegaskan, bahwa pemerintah mendukung rencana transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau.
Menurutnya, dengan dunia yang saat ini menghadapi pelbagai tantangan dan perubahan yang begitu pesat.
Di mana, adanya tantangan perubahan iklim sehingga diperlukan inovasi baru dan keinginan untuk menyongsong perubahan tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) diminta mempersiapkan diri.
“Saya minta KMHDI mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologinya. Pelajari carbon trading (perdagangan karbon), pelajari carbon market (pasar karbon), pelajari climated entrepreneurship, pelajari waste recycling, dan pelajari battery technology sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim,” tegasnya saat membuka Mahasabha atau Kongres Nasional XIII KMHDI di auditorium Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 30 Agutsus 2023.
Jokowi menjelaskan, perubahan iklim yang terjadi saat ini hampir dirasakan semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Gelombang panas dan super el nino misalnya, terjadi di beberapa negara. Sehingga, perlu disikapi secara bijak.
“Saat ini semua negara di dunia berbondong-bondong masuk ke dalam transformasi ekonomi hijau, seperti pembiayaan dan pendanaan. Termasuk juga masuk ke dalam green energy (energi hijau) untuk mencegah dampak perubahan iklim,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menitip pesan kepada seluruh peserta mahasabha dan KMHDI untuk menyesosialisasikan jaga hutan, jaga air, jaga pengelolaan sampah terutama sampah plastik.
“Selain itu, mengurangi polusi. Karena polusi sudah menjadi masalah besar kita saat ini,” sebutnya.
Jokowi menambahkan, bahwa dalam mendukung transformasi hijau, universitas atau perguruan tinggi juga harus berani menyongsongnya dengan membuat jurusan atau fakultas lain.
Pasalnya, saat ini di universitas masih mempertahankan fakultas ekonomi, fakultas tehnik, dan fakultas sosial politik.
“Dunia perubahannya sudah sangat cepat sekali, jadi kita semuanua harus memiliki inovasi dan keinginan untuk menyongsong perubahan-perubahan itu, termasuk di universitas,” pungkasnya. MI/DatSaja