Israel Akan Perangi Hamas hingga ke Perbatasan Mesir

bakal menghadapi risiko yang semakin besar dalam merusak perdamaian dengan negara tetangganya , ketika militernya memilih melancarkan serangan terhadap lebih jauh ke selatan di

Para pemimpin Israel mengatakan, untuk menyelesaikan misi penghancuran Hamas, mereka pada akhirnya harus memperluas serangan mereka ke kota paling selatan , Rafah, dan mengambil kendali Koridor Philadelphi, zona penyangga kecil di perbatasan dengan Mesir yang didemiliterisasi berdasarkan perjanjian kedua negara pada 1979. 

Koridor Philadelphi ini merupakan jalur sempit yang lebarnya sekitar 100 meter, membentang sepanjang 14 kilometer di sisi Gaza yang berbatasan dengan Mesir. Koridor ini termasuk penyeberangan Rafah ke Mesir, menjadi satu-satunya jalan keluar Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel.

Baca Juga:  3 Pengungsi Rohingnya Jadi Tersangka Perdagangan Orang

Dalam konferensi pers pekan lalu, Perdana Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas terus menyelundupkan senjata ke perbatasan, sebuah klaim yang dibantah keras oleh Mesir. Netanyahu menegaskan, perang tidak dapat berakhir sampai pihaknya menutup pelanggaran ini, yang mengacu pada koridor tersebut.

Hal ini membuat Mesir mengeluarkan peringatan keras, bahwa pengerahan pasukan Israel di zona tersebut, yang dikenal sebagai Koridor Salaheddin, akan melanggar perjanjian damai.

“Setiap langkah Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” ujar kepala Layanan Informasi Negara Mesir, Diaa Rashwan.

Mesir khawatir bahwa terhadap Rafah akan mendorong gelombang besar yang melarikan diri melintasi perbatasan ke Semenanjung Sinai.

Lebih dari 1 juta warga Palestina, hampir setengah dari populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa, telah memadati Rafah dan sekitarnya di perbatasan. Sebagian besar melarikan diri dari pengeboman Israel dan serangan darat di tempat lain di Gaza.

Jika pasukan Israel menyerang Rafah, mereka tidak punya tempat untuk melarikan diri. 

Pada 2008, awal blokade yang diberlakukan Israel dan Mesir terhadap Gaza setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Hamas, milisi itu membongkar tembok perbatasan. Akibatnya, ribuan orang Palestina masuk ke Mesir.

Pejabat senior Mesir mengatakan kepada Israel bahwa sebelum melakukan serangan darat di Rafah, Israel harus membiarkan warga Palestina kembali ke Gaza utara.

Israel mengatakan pihaknya telah mengusir Hamas dari Gaza utara, dan kemungkinan besar tidak akan mengizinkan warga Palestina kembali ke Gaza dalam waktu dekat. Pengeboman dan serangan darat Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah utara, menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal. Beritasatucom

Pos terkait