Tarifnya Rp1 Juta-Rp30 Juta, Germo asal Bogor Gaet Selebgram dan Eks Pramugari Jadi PSK

DIMAS Tri Putra (27)  diamankan Polresta Bogor Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatan buruk yang telah ditekuninya sejak tahun 2019 yakni sebagai germo.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, yang ditawarkan Dimas bukan sembarangan.

Mereka berlatar belakang , mantan pramugari dan putri dan pelanggannya itu berasal dari kalangan atas.

“Namun dengan tarif yang tinggi kemungkinan berasal dari kalangan menengah ke atas,” kata Luthfi saat dihubungi, Kamis 14 Maret 2024.

Disinggung apakah konsumen itu berasal dari pejabat serta (ASN), Luthfi belum mendetailkan.

“Masih dilakukan pendalaman dan pengembangan untuk para konsumennya itu,” ungkap Luthfi.

Dimas yang sudah menjalankan aktifitasnya sejak tahun 2019 ini berhasil meraup untung sampai Rp 300 juta.

Baca Juga:  Penantian 12 Tahun, Menag Serahkan SK Inpassing ke 98.972 Guru Madrasah

Selama ini dia ‘mengolah’ 20 perempuan mulai dari caddy golf, mantan pramugari, sampai puteri kebudayaan menjadi budak yang diperjualbelikan kepada pria .

“Para korban awalnya didekati oleh tersangka. Kemudian, diajak untuk bekerja dengan beberapa kategori. Ada Mican, Short Time, Long Time,” bebernya.

Terlepas dari itu, cara Dimas dalam merekrut pekerja seks komersial (PSK) dinilai piawai.

Dimas tak langsung ke inti menjerumuskan para wanita ke jurang kegelapan.

Pria yang memiliki tato cap bibir merah di lehernya memperdaya para wanita dengan cara mengajak nongkrong di Tempat Malam (THM).

“Jadi awalnya ini, korban wanita ini kenal dengan si tersangka ini karena berkawan.

Mereka sering bertemu di tempat hiburan malam,” Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, Rabu 13 Maret 2024.

Usai sering bertemu di THM, Dimas pun kerap meminta nomor telepon perempuan yang akhirnya terjerembab prostitusi online bersamanya.

“Akhirnya tersangka ini menawarkan kepada korban.

Mau gak kerja katanya kerja kencan Short Time (ST) dan Long Time (LT) Lalu ditanya korban. Berapa tarifnya? Ada yang Rp 5 juta sampai Rp 15 juta kata si pelaku,” tambahnya.

Perempuan yang dijual Dimas akhirnya mengiyakan hal itu lantaran terpepet masalah ekonomi.

“Dari keseluruhan korban ini kami lakukan pemeriksaan yang mana melakukan hal seperti ini karena motif ekonomi untuk memenuhi dan kebutuhan sehari-,” ungkapnya.

Dimas pun langsung menyebar foto para perempuan yang hendak dijualnya itu.

“Setelah oke. Nanti pelaku minta foto korban untuk disimpan di galerinya dia.

Ketika nanti ada konsumen meminta foto, baru dikirimkan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Dimas memasang tarif dari setiap wanita yang dijual dengan harga yang bervariasi.

Dimas juga menjual wanita ke berbagai wilayah.

Perempuan ini bertarif mulai dari Rp1 juta sampai Rp30 juta.

Pemesan yakni pria hidung belang nantinya ketika sudah deal dengan Dimas akan mengirimkan sejumlah uang melalui transfer.

“Ada ke Bogor, Jakarta, serta Bandung. Ada juga sampai ke wilayah lain yakni , sampai Kalimantan juga,” ujarnya.

“Perempuan itu karena motif ekonomi. Lalu, untuk tersangkanya mendapatkan uang dari 2019 itu sudah 300 juta.Itu untuk modal kehidupan sehari-hari dan lifestylenya,” tambahnya. Tribunewscom

Pos terkait