PELAKU penganiayaan anak selebgram Aghnia Punjabi berinisial IPS beralasan melakukan tindakan tak lazim gara-gara pembayaran gaji sering terlambat. Pengakuan itu membuat selebgram Aghnia Punjabi geram.
Aghnia Punjabi menuangkan kekesalannya melihat komentar pelaku penganiayaan anaknya di media sosial Instagram miliknya.
“Saya ingin menanggapi berita ini supaya tidak menjadi fitnah,” kata Aghnia Punjabi, Selasa 2 April 2024.
Menurutnya, pembayaran gaji dilakukan setiap 13 Oktober. Pembayaran disesuaikan dengan waktu pelaku bekerja pertama kali.
“Mbak-nya masuk tanggal 13 Oktober. Gajiannya pun seharusnya masuk di tanggal yang sama,” ujarnya lagi.
Melihat tanggal masuk bekerja pelaku pertama kali, membuat Aghnia berinisiatif untuk memberikan pembayaran gaji lebih cepat.
“Saya menawarkan, mau tidak mbak-nya gajian di tanggal yang lebih cepat yakni tanggal 1-5 daripada di tanggal 13,” ucapnya.
Aghnia beranggapan percepatan pembayaran untuk pelaku penganiayaan, bertujuan agar disamakan dengan pars pekerja yang ada di rumahnya itu.
“Kenapa tanggal 1-5, biar dia (pelaku) mendapatkan pembayaran gaji di tanggal yang sama dengan semua yang bekerja di rumah,” tuturnya.
Begitu mendengar pembayaran gaji lebih cepat, pelaku sangat senang.
“Susternya sangat mau dan mengiyakan, malah kesenangan banget. Karena cepat terima gaji,” ungkapnya.
Demi meyakinkan netizen, Aghnia membuka bukti rekening pembayaran gaji pelaku selama bekerja dengannya. Bukti pembayaran gaji yang dibuka yakni November dan Desember.
“Berikut bukti transfernya, enggak ada yang lebih dari tanggal 5. Apalagi, lebih dari tanggal 13. Itu sangat tidak mungkin” tegasnya.
Tak itu saja, Aghnia mengaku pembayaran gaji di April 2024 tetap dilakukannya. Meski, pembayaran gaji diberikan kepada pelaku saat di penjara.
“Bahkan, April pun aku kasih gajinya ke penjara. Diterima langsung sama ibunya, bukti dari kepolisian langsung. Kita enggak boleh mendokumentasikan,” tukasnya.
Sebelumnya, pelaku penganiaya anak Aghnia Punjabi berinisial IPS (27), mengaku sering telat mendapatkan gaji. Ucapan dari pelaku itu diutarakan oleh pengacaranya, Heri Budi.
“Saat saya mendampinginya, saya tanya soal kejadian itu. Kenapa melakukan tindakan seperti itu? Dia terpaksa melakukan karena gajinya molor,” tuturnya. Beritasatucom