Faperta Untad Dampingi Masyarakat Budidayakan Melon Hidroponik

SEJUMLAH Fakultas (Faperta) Universitas Tadulako () tengah melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Pengabdian Masyarakat dengan melakukan pendampingan di desa Soulove, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, membudidayakan buah Melon dengan metode Hidroponik.

Tim PKM yang beranggotakan 5 Mahasiswa ini merupakan salah satu tim yang lolos tahap pendanaan dari kompetisi yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik .

Rian Rifandi jurusan Agroteknologi, merupakan ketua tim ini yang beranggotakan Nur Syfa, Nurlatifah, Illah Nabillah dari jurusan Agroteknologi dan Moh Al Riski, jurusan Agribisnis. 

Baca Juga:  Akhirnya Kelola 5 Ton Sampah Perhari, Awal Hanya Bermodalkan 5 Gram Maggot

Menurut Nur Syfa, program yang mereka jalankan yakni budidaya buah Melon berbasis hidroponik Sistem Dutch Bucket tersebut, merupakan salah satu solusi peningkatan ekonomi keluarga kelompok PKK didesa Soulowe.

“Kami melibatkan masyarakat dalam kegiatan ini,” katanya kepada Karebanews.id.

Menurutnya, tujuan dari PKM bidang pengabdian masyarakat yang mereka geluti sejak Juli hingga November 2023 mendatang, tujuannya memberdayakan dan memberi terhadap masyarakat sebagai mitra terkait program budidaya melon berbasis hidroponik,  yang ditunjang dengan penerapan dan pelatihan pembuatan instalasi hidroponik dan proses budidaya hidroponik. Sehingga, kelak dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat melanjutkan budidaya tersebut.

Selain itu, program ini dapat dijadikan langkah awal peluang usaha bagi kelompok PKK desa Soulowe, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga, pasca alam 2018 silam yang telah merusak sejumlah pertanian milik masyarakat disana yang menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian. 

“Makanya kami melakukan pendampingan dengan inovasi penerapan hidroponik tanpa menggunakan media tanah untuk melanjutkan usaha pertanian masyarakat,” terang Syfa. 

Sementara Rian, ketua tim itu, mengiyakan apa penjelasan Syfa.

Ditambahkannya budidaya tanaman secara hidroponik memang telah sering dilakukan. Namun, di kabupaten Sigi sendiri, belum ada yang melakukan budidaya tanaman buah secara hidroponik, sehingga program ini sangat bagus diterapkan khususnya didesa Soulowe.

“Biasanya banyak metode hidroponik itu membudidayakan sayuran dll, untuk budidaya buah ini terbilang langka, sangat bagus diterapkan ke masyarakat, selain gampang juga efesien,” katanya. Olagondronk

Pos terkait