PEMERINTAH Poso, Sulawesi Tengah, berharap pencanangan Negeri Seribu Megalit bisa memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Bupati Poso, Verna Gladys Inkiriwang mengatakan, Lembah Besoa yang berada di wilayah Poso merupakan salah satu tempat ditemukan banyak megalit.
Berdasarkan penemuan, tinggalan arkeologis itu berjumlah 825 buah yang tersebar di sejumlah titik Lembah Besoa.
Selain itu, megalit juga tersebar di Lembah Napu sebanyak 752 buah dan di Lembah Bada terdapat 35 buah.
“Tentu kita berharap keberadaan megalit itu dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tegasnya, Rabu 11 Oktober 2023.
Menurut Verna, pencanangan Sulteng sebagai Negeri Seribu Megalit bukanlah sekadar acara seremonial belaka.
Namun, lanjutnya, pencanangan itu lebih dimaknai sebuah penghargaan atas tinggalan arkeologi yang sarat makna untuk dijaga, dirawat dan dilestarikan, untuk menjadi bukti produk kebudayaan di negeri ini.
“Oleh karena itu saya mengajak seluruh masyarakat di Poso khususnya Lembah Besoa, Napu, dan Lembah Bada untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan seluruh tinggalan arkeologi megalit ini, agar segera ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, sudah mendorong sektor kepariwisataan untuk segera melaksanakan program pembinaan kepada masyarakat untuk memberdayakan rumahnya menjadi home stay sehingga bisa bernilai ekonomi untuk tambahan pendapatan keluarga.
“Karena di Lembah Bada belum ada hotel atau penginapan yang representatif untuk mendukung kunjungan wisatawan. Makanya penting berdayakan warga untuk membuka home stay,” ungkapnya.
Selain itu, Rusdy mengaku, bahwa pihaknya akan memperbaiki dan membangun jalan yang menghubungkan ke seluruh titik megalit sehingga bisa mempermudah wisatawan yang ingin berkunjung.
“Jalan itu nantinya akan mempermudah akses wisatawan yang ingin berkunjung dan juga bisa menjaga hubungan kekerabatan antar masyarakat di wilayah sebaran megalit,” tandasnya. DatSaja