Dosen UMM: Cacingan Bikin Anak Tidak Cerdas

ORANGTUA jangan lengah dengan kebersihan lingkungan sekitar. Apalagi kalau sampai terkena cacingan. Cacing adalah salah satu parasit yang dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gejala . Kondisi tersebut disebut sebagai cacingan. Cacingan biasanya terjadi pada , sebab mereka belum dapat menjaga dan membersihkan dirinya sendiri.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi anak berumur lebih dari dua tahun untuk mengkonsumsi obat cacing. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Hawin Nurdiana, mengungkapkan fakta anak yang terinfeksi cacing bisa menurunkan kecerdasan anak itu sendiri. Karena itu cacingan bisa mengganggu pertumbuhan dan mengganggu prestasi di sekolah. 

Baca Juga:  12 Orang Meninggal dan 39 Luka-Luka Akibat Ledakan Tungku di Pabrik ITSS IMIP Morowali 

“Ada beberapa akibat dari infeksi cacing pada anak. Yaitu dapat membuat anak lemas, lesu, pucat, serta nafsu makan menjadi berkurang. Jika nafsu makan anak berkurang, maka pertumbuhan pada anak pun akan terganggu. Jika anak lemas, lesu, dan pucat, maka saat menyerap pelajaran pun akan kesulitan,” ujar Hawin, dilansir dari laman UMM. 

Tak hanya itu, dokter yang juga praktek di RSU UMM ini menyampaikan gejala cacingan lainnya yakni muncul dalam bentuk diare yang berlendir hingga berdarah. Namun, tidak semua diare berlendir dan berdarah itu disebabkan oleh cacingan. Sehingga tinjanya harus diperiksakan lebih lanjut lagi dan mendapatkan penanganan. “Jika sudah bergejala sampai mengganggu anak, maka mengkonsumsi obat cacing bisa dicoba sebagai terapi. Dengan mengonsumsi obat cacing, harapannya bisa mengatasi infeksi cacing,” jelasnya.

Cara mencegah cacingan 

Hawin memberikan beberapa tips untuk menghindari penyakit cacingan. Pertama, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan dan minum. Kedua, memakai alas kaki, utamanya di luar rumah agar tidak melakukan kontak langsung dengan tanah. Ketiga, memperhatikan kebersihan . Contohnya, mencuci sayur dan buah sebelum dikonsumsi. Sebab, hal itu merupakan salah satu sumber penularan. Bisa saja terdapat telur cacing pada makanan dan yang ingin kita konsumsi. Keempat, memotong kuku seminggu sekali. Kelima, mengkonsumsi obat cacing secara rutin terutama di lingkungan yang endemis. Lalu keenam, menjaga kebersihan secara umum seperti menjaga kebersihan rumah, sprei, halaman, dan lainnya. Sementara terakhir jangan lupa rutin mengkonsumsi obat cacing enam bulan sekali. “Misalnya ada cacing kremi yang ditularkan lewat sprei. 

Cacing kremi biasa keluar dari anus anak pada malam hari, sehingga kena sprei dan tempat sekelilingnya. Jika kita tidak menjaga kebersihannya, maka bisa menular ke orang sekitar,” jelasnya. Hawin berharap agar sekolah dan sekitar bisa lebih sering memberikan terkait infeksi cacing.

“Ini tidak boleh diremehkan. Infeksi ini akan sangat merugikan generasi Indonesia, mengingat anak-anak merupakan Indonesia yang sangat berharga,” pungkasnya. Kompascom

Pos terkait