Israel Dikepung Perlawanan, Giliran Milisi Irak Luncurkan Rudal ke Haifa

ANCAMAN nyata multifront kini benar-benar dihadapi Israel menghadapi sejumlah milisi perlawanan dari berbagai negara lintas teritorial.

Selain dari dan milisi lain di Gaza, Israel diketahui mendapat serangan-serangan intensif dari Hizbullah di di perbatasan utara yang menyerang sejumlah kota seperti Kirya Shmona dan bahkan lebih jauh, Tel Aviv.

Di perbatasan Selatan, wilayah Israel macam kota pelabuhan Eilat dan bahkan Ashkelon mendapat gangguan serangan dan drone dari milisi Ansarallah (Houthi) Yaman, meski beberapa laporan menyebut serangan Sanaa ke Israel itu digagalkan oleh negara tetangga lain yang merasa terancam oleh rudal dan drone tersebut macam Yordania dan Arab Saudi.

Baca Juga:  Houthi Yaman Bajak Kapal Terkait Israel dan Sandera 25 Awaknya

Terbaru, Kota Haifa Israel menjadi sasaran peluncuran rudal jelajah jarak jauh dari Perlawanan Islam di .

Pada 7 Januari 2024, kelompok milisi tersebut mengumumkan kalau dalam beberapa terakhir, mereka telah menargetkan sasaran penting di Haifa yang diduduki Israel.

Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Perlawanan Irak, operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal jelajah jarak jauh yang sudah di-upgrade, Rudal al-Arqab.

Lebih lanjut, Perlawanan Irak dalam pernyataannya menegaskan, penargetan tersebut dilakukan menghentikan agresi Israel di Gaza yang mereka anggap sebagai aksi genosida.

“Penargetan untuk mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua.”

Baca Juga:  Serangan Hamas Kejutkan Israel, Sejumlah Tempat Hancur

Perlawanan juga menekankan kalau mereka “akan terus menyasar benteng-benteng musuh,” dan menjanjikan bahwa masih banyak lagi yang akan terjadi.

Operasi anti-AS Semakin Intensif

Sebelumnya pada Minggu, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan kalau pangkalan pasukan pendudukan Serikat (AS) di Qasrok, yang terletak di pedesaan Hasakah, timur Suriah, menjadi sasaran untuk kedua kalinya.

Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan drone.

Perlawanan juga mengumumkan, dalam pernyataan terpisah, bahwa para pejuangnya menargetkan basis pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, juga dengan menggunakan drone.

“Terlebih lagi, mujahidin menargetkan pangkalan pendudukan AS “Ain al-Assad” di Irak barat dengan menggunakan drone,” tulis laporan Al-Mayadeen.

Baca Juga:  Lampaui Afghanistan, Myanmar Jadi Penghasil Opium Terbesar Dunia 

Direktur kantor Al Mayadeen di Baghdad mengatakan Perlawanan Islam di Irak mengintensifkan operasinya setelah berulang kali pelanggaran kedaulatan Irak oleh AS dan serangan militer yang menargetkan warga Irak di wilayah Irak. Tribunnewscom

Pos terkait