Pertikaian di Pasar Inpres Berakhir Damai, Amat Banjir Dorong Pembentukan FKTM

Alimuddin alias Gondrong (tengah) berpose bersama Wakapolres Palu, Andi Batara Purwacaraka (klima dari kiri) Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid (ke empat dari kanan) dan Ketua GMPI Palu Amat Banjir (ke empati dari kiri) seusai mencabut laporan polisi di kantor Polres Palu, Rabu 10 Januari 2024. Foto : Mat/Karebanews.id

DUA belah pihak yang bertikai di kawasan Pasar Inpres Manonda (PTIM) , , pada Sabtu 19 Agustus 2023 lalu, akhirnya menemukan kesepakatan damai. 

Mediasi yang berhasil ini ditandai dengan pencabutan laporan polisi oleh korban Alimuddin alias Gondrong di kantor Kepolisian Resort (Polres) kota itu. 

Alimudin mengaku, memilih jalur restorative justice dan mencabut laporan polisi demi kepentingan masyarakat umum.

“Kami memilih jalan damai. Kami berharap tidak ada lagi dendam antara keluarga, dan kita dapat hidup rukun. Tidak ada gunanya bertikai,” terangnya di Palu, Jumat 12 Januari 2024. 

Ketua Pembangunan Indonesia (GMPI) Palu, Amat Banjir mengatakan, proses mediasi yang dilakukannya berjalan panjang. Namun berbuah manis. 

Di mana, pada Rabu 10 Januari 2024, ia bersama Alimuddin yang saat itu didampingi pihak keluarga lainnya, telah mencabut laporan polisi. 

Baca Juga:  Pasangan Beramal Komitmen Siapkan Wadah Bagi Millenial dan Gen Z

“Alhamdulillah, tentu kita semua bersyukur atas kesepakatan damai ini. Dan saya mengapresiasi upaya yang dilakukan seluruh pihak selama masa mediasi yang sudah terlewati,” ungkapnya. 

Banjir berharap, kesepakatan damai tersebut wajib diikuti dengan upaya pencegahan konflik antarwarga yang sewaktu-waktu dapat terjadi di Palu khususnya di wilayah PTIM.

Menurutnya, seusai perdamaian tersebut, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid yang diusulkan membentuk Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat (FKTM) di kawasan pasar, memberikan dukungan. 

“Saat itu saya menyampaikan kepada wali kota untuk membentuk FKTM. Dan alhamdulillah beliau setuju,” imbuh Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) daerah pemilihan Kecamatan Palu Barat dan Ulujadi nomor urut 8. 

Ketua GMPI Palu Amat Banjir (kiri) menjabat tangan Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid seusai Alimuddin alias Gondrong mencabut laporan polisi di kantor Polres Palu, Rabu 10 Januari 2024. Foto : Mat/Karebanews.id

Selain dari unsur pemerintahan dan kepolisian, dalam pencabutan laporan polisi itu juga hadir pelbagai tokoh masyarakat dari rumpun Da’a. Di antaranya Sekjend Rumpun Da’a Sulawesi Tengah, Sarfan.

Baca Juga:  Anwar Hafid Diduga Terbitkan Surat Pernyataan IUP Pertambangan Setelah Tidak Lagi Menjadi Bupati 

Dirinya mengucapkan, terima kasih kepada pihak yang sejak awal telah mengupayakan langkah damai dalam perkara ini. 

Namun demikian, Sarfan mengatakan, perlu ada tindak lanjut, sehingga perdamaian tersebut dapat berkepanjangan.

“Alhamdulillah langkah damai telah disepakati. Saya sependapat dengan perwakilan keluarga Mandar, Amat Banjir, perlu tindak lanjut untuk memelihara perdamaian di PTIM sehingga pedagang dapat beraktivitas dengan tenang,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Belota Pura, Ferdin menyebutkan, akan menyebarluaskan kesepakatan damai tersebut ke seluruh rumpun Da’a di wilayahnya, sehingga kedepannya seluruh warga, khususnya para pemangku adat dapat memegang peran masing-masing dalam memelihara perdamaian.

“Kami bersyukur kedua belah pihak telah mencabut laporan polisi dan memilih jalan damai,” ujarnya. 

Baca Juga:  Dukung Penurunan Stunting Korem Gencarkan Pemberian Makanan Bergizi

Sebelumnya, keluarga korban lainnya, Ajiran (21) telah lebih dulu mencabut laporan polisi di Polres Palu, sehingga proses terhadap salah seorang pelaku lainnya juga dihentikan.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menegaskan, setelah kesepakatan damai dilakukan, pihaknya akan tetap berperan aktif memberikan bantuan kepada korban dan keluarganya, seperti bantuan pemilihan keluarga, pengobatan, hingga biaya pendidikan untuk korban.

Wakapolresta Palu, AKB Andi Batara Purwacaraka, meminta agar semua pihak berperan aktif dalam menjaga perdamaian di wilayah PTIM.

“Ini jadi pelajaran berharga, insya Allah tidak terulang kembali,” tandasnya. 

Sejak pertikaian di PTIM terjadi, Mejalis Dzikir Nuurul Khairaat Palu, yang dipimpin langsung Habib Sholeh Al Aydrus (Habib ) terlibat menciptakan situasi aman di lokasi kejadian. 

Mulai dari melakukan penjagaan area pasar hingga rutin melaksanakan dzikir dan doa bersama. Mat/DatSaja

Pos terkait